IMSF-JIMU Registration 2017

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Kemuslimahan

Gambar
~ Tipikal Percakapan dalam Kolom Komentar Instagram Wanita Jaman NOW~ . A (upload foto) B : Uuuunch beeebh, kamu cantik banget siiih A : Aaah makasih kakak yang lebih cantik B : Ah kamu bisa aja, cantikan kamu lah A : Duh aku mah apa atuh kak, cuma sisa kerupuk abang bubur depan alfam*di. . Percakapan dalam kolom komentar yang sering kita temukan ini, sedikit banyak dapat menjadi gambaran bagaimana wanita memandang kecantikan di zaman ini.  Kalau menurutmu, cantik itu yang seperti apa?    . Ada yang bilang, cantik itu yang bisa merawat diri, enak dilihat.  Ada yang bilang, cantik itu yang pintar, smart.  Ada yang bilang cantik itu yang dari hati.  Semuanya benar kok.  Tapi, sebagai seorang muslimah, hidup kita untuk Allah, maka tidakkah sudah sepantasnya kita berusaha cantik untuk Allah? Maka cantik untuk Allah itu yang seperti apa ya? . Yuk kupas dan bincang-bicang cantik seputar kecantikan wanita dalam perspektif kesehatan dan gaya hidup islami dalam .... . 🌸DEPT. KEMU
Baca selengkapnya

Menerima Kebenaran dari Siapa Saja, Kalau Belajar Harus Pilih-Pilih Guru

Gambar
Menerima kebenaran dari siapa saja, asalkan itu adalah benar-benar suatu kebenaran dan dipastikan itu valid. Sebagaimana kisah dalam shahih Bukhari tentang Abu Hurairah yang diberitahu oleh setan: “Membaca ayat kursi sebelum tidur, maka setan tidak akan bisa mengganggu hingga pagi hari” Kemudian Abu Hurairah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau membenarkan informasi dari setan tersebut. dalam hal ini Abu Hurairah: 1) Mengecek kebenaran informasi tersebut agar valid 2) Setelah tahu kebenarannya, beliau menerima dan tidak gengsi atau menolak karena informasi itu diberitahu oleh musuh agama yaitu setan Silahkan baca haditsnya di catatan kaki berikut. [1] Jika kita mendapatkan nasehat yang baik dari siapa saja, hendaknya kita berusaha lapang dada menerima. Akui saja kita salah dan bersyukur tahu bahwa kita salah serta segera memperbaikinya. JANGAN-lah membalas kepada orang yang memberi nasehat dengan kata-kata “Sok suci kamu” “Gue gak
Baca selengkapnya